Kurikulum Merdeka SD telah menjadi topik hangat dalam dunia pendidikan belakangan ini. Banyak guru dan siswa yang mulai merasakan manfaat dan tantangan dari implementasi kurikulum ini.
Manfaat pertama dari Kurikulum Merdeka SD adalah memberikan kebebasan kepada guru dalam merancang pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa. Menurut Dr. Anies Baswedan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, “Kurikulum Merdeka SD memberikan kesempatan bagi guru untuk lebih kreatif dalam mengajar dan meningkatkan minat belajar siswa.”
Guru-guru pun merasakan manfaat ini, mereka merasa lebih leluasa dalam menyesuaikan metode pembelajaran dengan karakteristik siswa. Hal ini tentu membuat proses belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan dan efektif.
Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa ada juga tantangan yang dihadapi oleh guru dan siswa dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka SD. Salah satunya adalah ketersediaan sumber belajar yang sesuai dengan kurikulum tersebut.
Menurut Prof. Dr. Herry Karya, pakar pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta, “Kurikulum Merdeka SD mengharuskan adanya penyesuaian dalam penyediaan sumber belajar yang lebih variatif dan kontekstual.” Hal ini menjadi tantangan bagi sekolah dan guru dalam menyediakan sumber belajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
Selain itu, tantangan lainnya adalah dalam penilaian dan evaluasi pembelajaran. Dengan adanya Kurikulum Merdeka SD, guru diharapkan dapat memberikan penilaian yang lebih holistik dan tidak hanya berfokus pada nilai akademik semata.
Dalam menghadapi tantangan tersebut, kerjasama antara guru, siswa, orang tua, dan sekolah sangat diperlukan. Dengan saling mendukung dan bekerja sama, manfaat dari Kurikulum Merdeka SD dapat dirasakan oleh semua pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan.